Masalah kesakitan menyebabkan pengaruh kesehatan bagi manusia. Dampaknya mempengaruhi, menghambat segala aktivitas kita. Memahami pentingnya menjaga protocol kesehatan adalah anugrah besar untuk mewujudkan visi misi Kristus. Pentingnya menjaga disiplin membiasakan diri sambil menjalankan tugas dan tanggung jawab atas panggilan-Nya. Pola pelayanan kita disertai dengan doa merupakan kunci kebersilan, khusus pelayanan pastoral konseling perlu dilakukan serius dan memberi siasat gerejani adalah obat sebab masalah ini banyak menumpuk pada kehidupan kita masa kini.
Dampak pengaruh virus corona atau covid 19, banyak orang mengalami banyak susah payah berkaitan dengan kesakitan tubuh manusia. Perkembangan virus corona di seluruh dunia mengakibatkan banyak orang meninggal dunia. Dari sisi ini kita melihat pola pelayanan Yesus secara holistik, kadangkala pemahaman orang sangat keliru. Paradikma pelayanan Yesus terbukti dalam bentuk mujizat di berbagai tempat, dan disaksikan oleh para murid-Nya serta kalangan orang Yahudi. Pemahaman teologi di dalam Yahweh ada kuasa menying- kirkan segala aspek kehidupan manusia telah mewujudkan oleh Gembala Agung menjadi teladan yang sem- purna.
Buktinya kedua cerita tentang mujizat ini, menggambarkan kewibawaan Tuhan Yesus atas penyakit dan kematian. Cerita tentang perempuan yang menderita sakit ini, menjadian dia najis mengikuti upacara keagamaan, dan kenajisan itu akan menular kepada semua orang yang menjamanya (Imamat 15:25). Menurut Hukum Taurat Musa, apabila seorang perempuan berhari-hari lamanya mengeluarkan lelehan ia adalah najis. Kutipan nas Alkitab ini melihat pentingnya kehidupan kita saat ini, banyak mengalami tan- tangan terutama gangguan kesehatan akhirnya banyak peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mencegah dan melindungi umat Allah. Dalam hal ini, Paulus perkata kepada jemaat di Korintus bahwa “segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur (1Kor. 14:40).